Senin, 25 Juli 2011

PENGEMASAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI PETUNGKRIYONO-PEKALONGAN

Joko Suratno, SE – DPD Asita Jateng

1. Definisi
Environmentally responsible travel and visit to relatively undisturbed natural areas, in order to enjoy and appreciate nature (and any accompanying cultural features, both past and present) that promote conservation, has low visitor impact and provides for beneficially active socio economic involment of local population (ceballos –luscurain, 1996)
Ekowisata adalah perjalanan oleh seseorang wisatawan ke daerah terpencil dengan tujuan menikmati dan mempelajari mengenai alam, sejarah, dan budaya di suatu daerah, dimana pola wisatanya membantu ekonomi masyarakat lokal dan mendukung pelestarian alam.
2. Tujuan Ekowisata
1. Mewujudkan penyelenggaraan wisata yang bertanggung jawab yang mendukung upaya pelestarian lingkungan alam peninggalan sejarah dan budaya
2. meningkatkan partisipasi masyarakat dan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat
3. Menjadi model bagi pengembangan pariwisata lainya melalui penerapan kaidah-kaidah ekowisata
Beberapa aspek kunci dalam ekowisata adalah :
- Jumlah pengnjung terbatas atau diatur supaya sesuai dengan daya dukung linkungan dan sosial budaya masyarakat
- Pola wisata ramah lingkungan
- Pola wisata ramah budaya dan adat setempat
- Membantu secara langsung perekonomian masyarakat lokal
- Modal awal yang diperlukan untuk infrastruktur tidak besar (partisipasi masyarakat)
3. Ekowisata berbasis masyarakat
Pola pengemasan ekowisata berbasis masyarakat adalah pola pengembagnan ekowisata yang mendukung dan memungkinkan keterlibatan penuh oleh masyarakat setempat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan usaha ekowisata dan segala keuntungan yang diperoleh
Ekowisata berbasis masyarakat merupakan usaha ekowisata yang menitikberatkan peran aktif komunitas. Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan tentang alam serta budaya yang menjadi potensi dan nilai jual sebagai daya tarik wisata sehingga pelibatan masyarakat menjadi mutlak. Pola ekowisata berbasis masyarakat mengakui hak masyarakat lokal dalam mengelola kegiatan wisata di kawasan yang mereka miliki secara adat ataupun sebagai pengelola.

Ekowisata berbasis masyarakat dapat menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat dan mengurangi kemiskinan, dimana penghasilan ekowisata adalah dari jasa-jasa wisata untuk turis seperti fee sebagai pemandu wisata, ongkos sewa transportasi, homestay, menjual kerajinan, membuka warung dll. Ekowisata membuka dampak positif terhadap pelestarian lingkungan dan budaya asli setempat yang pada akhirnya diharapkan akan mampu menumbuhkan jati diri dan arasa bangga antar penduduk setempat yang tumbuh akibat peningkatan kegiatan ekowisata

Dengan adanya pola ekowisata berbasis masyarakat bukan berarti bahwa masyarakat petungkriyono menjalankan usaha ekowisata sendiri. Tataran implementasi ekowisata perlu dipandang sebagai bagian dari perencanaan pembangunan terpadu yang dilakukan disuatu daerah. Untuk itu pelibatan para pihak terkait mulai dari level komunitas, masyarakat, akademisi, pemerintah, dunia usaha dan organisasi non pemerintah diharapkan membangun suatu jaringan dan menjalankan suatu kemitraan yang baik sesuai dengan peran dan keahlian masing-masing

Beberapa aspek kunci dalam ekowisata berbasis masyarakat adalah :
- Perlunya masyarakat membentuk panitia atau lembaga untuk pengelolaan kegiatan ekowisata di daerahnya dengan dukungan dari pemerintah dan organisasi masyarakat
- Prinsip lokal ownsersip, pengelolaan dan kepemilikan oleh masyarakat setempat. Diterapkan sedapat mungkin terhadap sarana dan prasarana ekowisata
- Homestay menjadi pilihan utama untuk sarana akomodasi di lokasi wisata
- Pemandu wisata adalah orang setempat
- Perintisan, pengelolaan dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab masyarakat setempat. Termasuk menentukan biaya pemandu, transport dll.

Prinsip dan kriteria ekowisata
1. Prinsip Berkelanjutan dari aspek ekonomi, sosial dan lingkungan
- Prinsip daya dukung lingkungan diperhatikan dimana tingkat kunjungan dan kegiatan wisatawan pada daerah tujuan ekowisata dikelola sesuai dengan batas batas yang dapat diterima baik dari segi alam maupun sosial budaya
- Sedapat mungkin menggunakan teknologi ramah lingkungan, listrik tenaga surya, biogas, dll
- Mendorong terbentuknya kawasan ekowisata peruntukan khusus dan pengelolaan diberikan kepada masyarakat
2. Prinsip pengembangan institusi masyarakat lokal dan kemitraan
- Dibangun kemitraan antara masyarakat dengan tour operator untuk memasarkan dan mempromosikan produk ekowisata, dan antara lembaga masyarakat dan dinas pariwisata
- Adanya pembagian yang adil dari pendapatan jasa ekowisata di masyarakat
- Organisasi masyarakat membuat panduan kode etik secara tertulis selama wisatawan berada di wilayah ekowisata
- Ekowisata berprinsip melindungi hak paten atas karya intelektual masyarakat : foto, kesenian, pengetahuan tradisional, musik dll
3. Ekonomi berbasis masyarakat
- ekonomi mendorong regulasi yang mengatur standar kelayakan homestay sesuai dengan kondisi lingkungan
- ekowisata mendorong adanya prosedur sertifikasi pemandu sesuai kondisi lokasi wisata
- mendorong ketersediaan homestay
- ekowisata dan tour operator ikut mendorong peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta perilaku ekowisata terutama masyarakat
4. Prinsip Edukasi
- Kegiatan ekowisata mendorong masyarakat mendukung dan mengembangkan upaya konservasi
- Edukasi tentang budaya setempat dan konservasi untuk para turis menjadi bagian dari ekowisata
- Mengembangkan skema dimana para tamu secara sukarela terlibat dalam kegiatan konservasi dan pengelolaan kawasan ekowisata selama kunjungan.
5. Pengembangan dan penerapan rencana dan kerangka kerja pengelolaan lokasi ekowisata
- kegiatan ekowisata telah memperhitungkan tingkat pemanfaatan dan kualitas daya dukung lingkungan kawasan tujuan melalui pelaksanaan zonasi dan pengaturan waktu kunjungan
- fasilitas pendukung dibangun tidak merusak pada ekosistem yang unik dan rentan
- rancangan fasilitas umum sedapat mungkin mengacu sesuai tradisi lokal
- ada sistem pengelolaan sampah di sekitar fasilitas umum
- mengembangkan paket wisata yang mengedepankan budaya, seni dan trasdisi lokal
- kegiatan sehari-hari seperti panen, menanam , mencari ikan, berburu dapat dimasukan ke dalam atraksi lokal untuk memperkenalkan wisatawan pada cara hidup masyarakat dan mengajak mereka menghargai pengetahuan dan kearifan lokal

Pemasaran Produk ekowisata
Ada dua aspek yang sangat terkait dan perlu dibahas secara bersamaan jika ingin mengembangkan ekowisata berbasis masyarakat sebagai suatu usaha yang berhasil
Pertama, usaha harus layak secara ekonomi, menghasilkan pendapatan yang signifikan untuk masyarakat setempat dan dikelola secara profesional
Kedua, usaha tersebut perlu adil, bermanfaat buat masyarakat lokal sebagai mitra utama dan pendukung konservasi secara nyata

Dalam pengembangan pemasaran, strategi pencitraan (branding) dan promosi untuk suatu produk wisata sangat penting, melalui :
- mengikuti kegiatan promosi dan pemasaran berskala nasional dan internasional
- melakukan survei pasar secara berkala untuk mengetahui dinamika pasar
- mengidentifikasi target pasar untuk suatu produk ekowisata yang dikembangkan
- menyelenggarakan promosi secara khusus melalui fam trip, media dll
- membuka dan menjalin hubungan terbuka dengan pihak swasta dan mendorong adanya kesepakatan antara organisasi masyarakat dengan tour operator

atraksi wisata
- Petualangan rimba
- Petualangan sungai
- Budaya petungkriyono
- Pengamatan kehidupan liar
- Peninggalan arkeologi
- Stasiun penelitian hutan tropis
- Paket tracking
Akomodasi
- rumah tinggal di semua desa dan kamar inap di tengah penduduk
Pengelola lokal
- panitia ekowisata di tingkat desa / kecamatan petungkriyono
Promosi
- Buku Panduan travel
- Pameran tingkat nasional lewat dinas pariwisata
- Website lokal dan nasional
Kemitraan
- tour operator di Pekalongan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar