Selasa, 26 Oktober 2010

PENGUSAHAAN PARIWISATA ALAM BERASASKAN KONSERVASI HAYATI



SNI 01-5009.6-2001

1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan kriteria pengusahaan pariwisata alam berasaskan konservasi hayati (PPABKH); dan nama dan lokasi kawasan pelestarian alam di Indonesia.
2 Acuan normatif
2.1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
2.2 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan.
2.3 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.
2.4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2.5 Undang-Undang Nomor 22 Tahun1999 tentang Pemerintahan Daerah.
2.6 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

2.7 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam Di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam.
2.8 Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam
2.9 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
2.10 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.
2.11 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
2.12 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom.
2.13 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 167/Kpts-II/1994 tanggal 25 April 1994 tentang Sarana dan Prasarana Pengusahaan Pariwisata Alam di Kawasan Pelestarian Alam.
2.14 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 446/Kpts-II/1996 tanggal 23 Agustus 1996 tentang Tata Cara Permohonan, Pemberian, dan Pencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam.
2.15 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 447/Kpts-II/1996 tanggal 23 Agustus 1996 tentang Pembinaan dan Pengawasan Pengusahaan Pariwisata Alam.
2.16 Keputusan Menteri Kehutanan dan PerkebunanNomor: 602/Kpts-II/1998 tanggal 21 Agustus 1998 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Pembnagunan Kehutanan dan Perkebunan.
3 Istilah dan definisi
Istilah dan definisi yang berkaitan dengan pengusahaan pariwisata alam berasaskan konservasi hayati sesuai dengan SNI 01-5009.5-2001 tentang istilah dan definisi pengusahaan pariwisata alam berasaskan konservasi hayati.
4 Kriteria pengusahaan pariwisata alam berasaskan konservasi hayati
Pengusahaan pariwisata alam berasaskan konservasi hayati (PPABKH) dapat dinilai dari dua standar, yaitu standar pengelolaan dan standar keberhasilan.
4.1 Standar Pengelolaan mencakup lima standar, yaitu :
4.1.1 Standar perusahaan, dengan kriteria
- Bentuk badan usaha
- Organisasi badan usaha
- Modal badan usaha
- Sistem berusaha
4.1.2 Standar perizinan, dengan kriteria
- Rekomendasi kegiatan usaha
- Izin pengusahaan
- Pungutan izin usaha
- Iuran hasil usaha
4.1.3 Standar perencanaan, dengan kriteria
- Rencana pengelolaan
- Rencana karya pengusahaan
- AMDAL (ANDAL, RKL dan RPL) atau UKL dan UPL
4.1.4 Standar pelaksanaan, dengan kriteria
- Kegiatan nyata
- Promosi
- Pelayanan wisata
- Penelitian dan pengembangan
- Pelaporan
4.1.5 Standar peralatan dan perlengkapan, dengan kriteria
- Sarana pengusahaan pariwisata alam
- Prasarana pengusahaan pariwisata alam
4.2 Standar Keberhasilan mencakup lima standar, yaitu :
4.2.1 Standar kelestarian usaha, dengan kriteria :
- Hasil usaha
- Peningkatan pendapatan daerah/konstribusi terhadap daerah
- Keuntungan badan usaha
- Kuantitas dan kualitas pengunjung
- Keamanan dan kenyamanan pengunjung
- Ketertiban dan kepatuhan pengunjung
- Keselamatan pengunjung
4.2.2 Standar kelestarian kawasan, dengan kriteria :
- Keutuhan kawasan
- Keaslian kawasan
- Penataan kawasan
- Keamanan kawasan
4.2.3 Standar kelestarian obyek wisata alam, dengan kriteria :
- Keutuhan obyek wisata alam
- Keaslian obyek wisata alam
- Keamanan obyek wisata alam
4.2.4 Standar pemberdayaan sumber daya manusia setempat, dengan kriteria :
- Peran serta masyarakat dalam kegiatan usaha
- Keikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan saham usaha
- Penggunaan sumber daya manusia setempat sebagai tenaga kerja
- Apresiasi/penghargaan terhadap adat istiadat masyarakat
4.2.5 Standar kesejahteraan masyarakat setempat, dengan kriteria :
- Peningkatan pendapatan
- Peningkatan taraf hidup
- Menipisnya kesenjangan social
- Berkurangnya kecemburuan social
- Semakin baiknya kerukunan hidup bermasyarakat
CATATAN Dalam proses pengembangan pengusahaan pariwisata alam, dimungkinkan adanya pengembangan lokasi kawasan pelestarian alam; pengembangan acuan normatif; pengembangan istilah dan definisi yang akan disajikan dalam suplemen dari dokumen ini.



PARIWISATA ALAM DI INDONESIA
A.1 Nama dan Lokasi Taman Nasional di Indonesia
1. Taman Nasional Gunung Leuser (luas ±1.094.692 Ha), di Propinsi Daerah Istimewa Aceh dan Sumatera Utara.
2. Taman Nasional Kerinci Seblat (luas ±1.375.349,87 Ha), di Propinsi Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
3. Taman Nasional Siberut (luas ±190.500 Ha), di Propinsi Sumatera Barat.
4. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (luas ±127.698 Ha), di Propinsi Jambi dan Riau.
5. Taman Nasional Berbak (luas ±162.700 Ha), di Propinsi Jambi.
6. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (luas ±365.000 Ha), di Propinsi Bengkulu dan Lampung.
7. Taman Nasional Way Kambas (luas ±130.000 Ha), di Propinsi Lampung.
8. Taman Nasional Kepulauan Seribu (luas ±108.000 Ha), di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
9. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (luas ±15.000 Ha), di Propinsi Jawa Barat.
10. Taman Nasional Gunung Halimun (luas ±40.000 Ha), di Propinsi Jawa Barat.
11. Taman Nasional Ujung Kulon (luas ±44.337 Ha), di Propinsi Jawa Barat.
12. Taman Nasional Kepulauan Karimun Jawa (luas ±111.625 Ha), di Propinsi Jawa Tengah.
13. Taman Nasional Baluran (luas ±25.000 Ha), di Propinsi Jawa Timur.
14. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (luas ±50.276,20 Ha), di Propinsi Jawa Timur.
15. Taman Nasional Meru Betiri (luas ±58.000 Ha), di Propinsi Jawa Timur.
16. Taman Nasional Alas Purwo (luas ±43.420 Ha), di Propinsi Jawa Timur.
17. Taman Nasional Bali Barat (luas ±19.002,89 Ha), di Propinsi Bali.
18. Taman Nasional Gunung Rinjani (luas ±40. 000 Ha), di Propinsi Nusa Tenggara Barat.
19. Taman Nasional Kelimutu (luas ±5.000 Ha), di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
20. Taman Nasional Komodo (luas ±173.300 Ha), di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
21. Taman Nasional Manupeu-Tanah Daru (luas ±87.984,09 Ha), di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
22. Taman Nasional Laiwangi-Wanggameti (luas ±47.014 Ha), di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
23. Taman Nasional Danau Sentarum (luas ±132.000 Ha), di Propinsi Kalimantan Barat.
24. Taman Nasional Gunung Palung (luas ±90.000 Ha), di Propinsi Kalimantan Barat.
25. Taman Nasional Betung Kerihun (luas ±800.000 Ha), di Propinsi Kalimantan Barat.
26. Taman Nasional Bukit Raya-Bukit Baka (luas ±181.090 Ha), di Propinsi Kalimantan Barat.
27. Taman Nasional Tanjung Putting (luas ±415.040 Ha), di Propinsi Kalimantan Tengah.
28. Taman Nasional Kutai (luas ±198.629 Ha), di Propinsi Kalimantan Timur.
29. Taman Nasional Kayan Mentarang (luas ±1.360.500 Ha), di Propinsi Kalimantan Timur.
30. Taman Nasional Lore Lindu (luas ±217.991,18 Ha), di Propinsi Sulawesi Tengah.
31. Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (luas ±105.194 Ha), di Propinsi Sulawesi Tenggara.
32. Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (luas ±287.115 Ha), di Propinsi Sulawesi Utara.
33. Taman Nasional Taka Bone Rate (luas ±530.765 Ha), di Propinsi Sulawesi Selatan.
34. Taman Nasional Kepulauan Wakatobi (luas ±1.390.000 Ha), di Propinsi Sulawesi Tenggara.
35. Taman Nasional Bunaken (luas ±89.065 Ha), di Propinsi Sulawesi Utara.
36. Taman Nasional Manusela (luas ±189.000 Ha), di Propinsi Maluku.
37. Taman Nasional Lorentz (luas ±2.505.600 Ha), di Propinsi Irian Jaya.
38. Taman Nasional Wasur (luas ±413.810 Ha), di Propinsi Irian Jaya.
39. Taman Nasional Cendrawasih (luas ±1.453.500 Ha), di Propinsi Irian Jaya.
A.2 Nama dan Lokasi Taman Hutan Raya di Indonesia
1. Taman Hutan Raya Cut Nyak Dien (luas ±6.220 Ha), di Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
2. Taman Hutan Raya Bukit Barisan (luas ±51.600 Ha), di Propinsi Sumatera Utara.
3. Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta (luas ±500 Ha), di Propinsi Sumatera Barat.
4. Taman Hutan Raya Sultan Sarif Hasyim (luas ±5.920 Ha), di Propinsi Riau.
5. Taman Hutan Raya Raja Leo (luas ±1.122 Ha), di Propinsi Bengkulu.
6. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (luas ±22.244 Ha), di Propinsi Lampung.
7. Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda (luas ±590 Ha), di Propinsi Jawa Barat.
8. Taman Hutan Raya Pancoran Mas Depok (luas ±6 Ha), di Propinsi Jawa Barat.
9. Taman Hutan Raya R. Suryo (luas ±25.000 Ha), di Propinsi Jawa Timur.
10. Taman Hutan Raya Ngurah Rai (luas ±1.373,5 Ha), di Propinsi Bali.
11. Taman Hutan Raya Nuraksa (luas ±3.155 Ha), di Propinsi Nusa Tenggara Barat.
12. Taman Hutan Raya Prof. Ir. Herman Yohanes (luas ±1.900 Ha), di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
13. Taman Hutan Raya Sultan Adam (luas ±112.000 Ha), di Propinsi Kalimantan Selatan.
14. Taman Hutan Raya Palu (luas ±8.100 Ha), di Propinsi Sulawesi Tengah.
15. Taman Hutan Raya Murhum (luas ±8.146 Ha), di Propinsi Sulawesi Tenggara.
A.3 Nama dan Lokasi Taman Wisata Alam di Indonesia.
1. Taman Wisata Alam Pulau Weh (luas ±3.900 Ha), di Aceh Utara-Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
2. Taman Wisata Alam Kepulauan Banyak (luas ±227.500 Ha), di Aceh Selatan- Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
3. Taman Wisata Alam Sicikeh-cikeh (luas ±575 Ha), di Dairi-Propinsi Sumatera Utara.
4. Taman Wisata Alam Holiday Resort (luas ±1.963,75 Ha), di Labuhan Batu-Propinsi Sumatera Utara.
5. Taman Wisata Alam Sijaba Hutaginjang (luas ±500 Ha), di Tapanuli Utara-Propinsi Sumatera Utara.
6. Taman Wisata Alam Deleng Lancuk (luas ±435 Ha), di Tapanuli Utara-Propinsi Sumatera Utara.
7. Taman Wisata Alam Lau Debuk-debuk (luas ±7 Ha), di Deli Serdang-Propinsi Sumatera Utara.
8. Taman Wisata Alam Mega Mendung (luas ±12,5 Ha), di Tanah Datar-Propinsi Sumatera Barat.
9. Taman Wisata Alam Lembah Harau (luas ±27,5 Ha), di Lima Puluh Koto-Propinsi Sumatera Barat.
10. Taman Wisata Alam Rimbo Panti (luas ±575 Ha), di Pasaman-Propinsi Sumatera Barat.
11. Taman Wisata Alam Muka Kuning/Batam (luas ±2.065,62 Ha), di Batam-Propinsi Riau.
12. Taman Wisata Alam Punti Kayu (luas ±50 Ha), di Palembang-Propinsi Sumatera Selatan.
13. Taman Wisata Alam Bukit Kaba (luas ±13.490 Ha), di Rejang Lebong-Propinsi Bengkulu.
14. Taman Wisata Alam Pungguk Benakat (luas ±1.122 Ha), di Bengkulu Utara-Propinsi Bengkulu.
15. Taman Wisata Alam Linggarjati (luas ±11,51 Ha), di Kuningan-Propinsi Jawa Barat.
16. Taman Wisata Alam Situgunung (luas ±100 Ha), di Sukabumi-Propinsi Jawa Barat.
17. Taman Wisata Alam Telaga Bodas (luas ±23,85 Ha), di Garut-Propinsi Jawa Barat.
18. Taman Wisata Alam Pananjung Pangandaran (luas ±37,7 Ha), di Ciamis-Propinsi Jawa Barat.
19. Taman Wisata Alam Cimanggu (luas ±154 Ha), di Bandung-Propinsi Jawa Barat.
20. Taman Wisata Alam Carita (luas ±95 Ha), di Pandeglang-Propinsi Jawa Barat.
21. Taman Wisata Alam Gunung Papandayan (luas ±221 Ha), di Garut-Propinsi Jawa Barat.
22. Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu (luas ±370 Ha), di Bandung-Propinsi Jawa Barat.
23. Taman Wisata Alam Kawah Kamojang (luas ±500 Ha dan ±250 Ha), di Garut-Propinsi Jawa Barat.
24. Taman Wisata Alam Telaga Warna (luas ±5 Ha), di Bogor-Propinsi Jawa Barat.
25. Taman Wisata Alam Telaga Patenggang (luas ±65 Ha), di Bandung-Propinsi Jawa Barat.
26. Taman Wisata Alam Gunung Pancar (luas ±447 Ha), di Bogor-Propinsi Jawa Barat.
27. Taman Wisata Alam Sukawayana (luas ±16 Ha), di Sukabumi-Propinsi Jawa Barat.
28. Taman Wisata Alam Pulau Sangiang (luas ±1.228,5 Ha), di Serang-Propinsi Jawa Barat.
29. Taman Wisata Alam Jember (luas ±50 Ha), di Cianjur-Propinsi Jawa Barat.
30. Taman Wisata Alam Gunung Tampomas (luas ±1.250 Ha), di Sumedang-Propinsi Jawa Barat.
31. Taman Wisata Alam Grojogan Sewu (luas ±64,3 Ha), di Karang Anyar-Propinsi Jawa Barat.
32. Taman Wisata Alam Sumber Semen (luas ±17,1 Ha), di Rembang-Propinsi Jawa Tengah.
33. Taman Wisata Alam Tuk Songo (luas ±6,5 Ha), di Semarang-Propinsi Jawa Tengah.
34. Taman Wisata Alam Gunung Selok (luas ±126,2 Ha), di Cilacap-Propinsi Jawa Tengah.
35. Taman Wisata Alam Telogowarno, Pengilon (luas ±39,6 Ha), di Wonosobo-Propinsi Jawa Tengah.
36. Taman Wisata Alam Plawangan Turgo (luas ±131 Ha), di Sleman-Propinsi Jawa Tengah.
37. Taman Wisata Alam Gunung Gamping (luas ±1,1 Ha), di Sleman-Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
38. Taman Wisata Alam Tretes (luas ±10 Ha), di Pasuruan-Propinsi Jawa Timur.
39. Taman Wisata Alam Gunung Baung (luas ±195,5 Ha), di Pasuruan-Propinsi Jawa Timur.
40. Taman Wisata Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-ungup (luas ±92 Ha), di Banyuwangi-Propinsi Jawa Timur.
41. Taman Wisata Alam Panelokan (luas ±540 Ha), di Bangli-Propinsi Bali.
42. Taman Wisata Alam Sangeh (luas ±13.969 Ha), di Badung-Propinsi Bali.
43. Taman Wisata Alam Suranadi (luas ±52 Ha), di Lombok Tengah-Propinsi Nusa Tenggara Barat.
44. Taman Wisata Alam Pelangan (luas ±500 Ha), di Lombok Tengah-Propinsi Nusa Tenggara Barat.
45. Taman Wisata Alam Kerandangan (luas ±320 Ha), di Lombok Barat-Propinsi Nusa Tenggara Barat.
46. Taman Wisata Alam Bangko-bangko (luas ±2.169 Ha), di Lombok Barat-Propinsi Nusa Tenggara Barat.
47. Taman Wisata Alam Pulau Salonda (luas ±2.600 Ha), di Lombok Barat-Propinsi Nusa Tenggara Barat.
48. Taman Wisata Alam Pulau Moyo (luas ±6.000 Ha), di Sumbawa-Propinsi Nusa Tenggara Barat.
49. Taman Wisata Alam Gili Meno, Gili Ayer, Gili Trawangan (luas ±2.954 Ha), di Lombok Barat-Propinsi Nusa Tenggara Barat.
50. Taman Wisata Alam Tuti Adigae (luas ±5.000 Ha), di Alor-Propinsi Nusa Tenggara Timur.
51. Taman Wisata Alam Pulau Besar (luas ±3.000 Ha), di Sikka-Propinsi Nusa Tenggara Timur.
52. Taman Wisata Alam Manipo (luas ±2.499,5 Ha), di Kupang-Propinsi Nusa Tenggara Timur.
53. Taman Wisata Alam Ruteng (luas ±32.248,6 Ha), di Manggarai-Propinsi Nusa Tenggara Timur.
54. Taman Wisata Alam Bipolo (luas ±352,62 Ha), di Kupang-Propinsi Nusa Tenggara Timur.
55. Taman Wisata Alam Teluk Maumere (luas ±59.450 Ha), di Sikka-Propinsi Nusa Tenggara Timur.
56. Taman Wisata Alam Teluk Kupang (luas ±50.000 Ha), di Kupang-Propinsi Nusa Tenggara Timur.
57. Taman Wisata Alam Tujuh Belas Pulau (luas ±9.900 Ha), di Ngada-Propinsi Nusa Tenggara Timur.
58. Taman Wisata Alam Baning (luas ±315 Ha), di Sintang-Propinsi Kalimantan Barat.
59. Taman Wisata Alam Gunung Kelam (luas ±520 Ha), di Sintang-Propinsi Kalimantan Barat.
60. Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling (luas ±533 Ha), di Palangkaraya-Propinsi Kalimantan Tengah.
61. Taman Wisata Alam Tanjung Keluang (luas ±2.000 Ha), di Kumai-Propinsi Kalimantan Tengah.
62. Taman Wisata Alam Pulau Kembang (luas ±60 Ha), di Barito Kuala-Propinsi Kalimantan Selatan.
63. Taman Wisata Alam Pleihari (luas ±1.500 Ha), di Pleihari-Propinsi Kalimantan Selatan.
64. Taman Wisata Alam Bukit Suharto (luas ±61.850 Ha), di Samarinda-Propinsi Kalimantan Timur.
65. Taman Wisata Alam Sangalaki (luas ±280 Ha), di Berau-Propinsi Kalimantan Timur.
66. Taman Wisata Alam Batu Angus (luas ±635 Ha), di Bitung-Propinsi Sulawesi Utara.
67. Taman Wisata Alam Batu Putih (luas ±615 Ha), di Bitung-Propinsi Sulawesi Utara.
68. Taman Wisata Alam Air Terjun Wera (luas ±250 Ha), di Donggola-Propinsi Sulawesi Tengah.
69. Taman Wisata Alam Danau Matano (luas ±30.000 Ha), di Luwuk-Propinsi Sulawesi Tengah.
70. Taman Wisata Alam Danau Towuti (luas ±65.000 Ha), di Luwuk-Propinsi Sulawesi Selatan.
71. Taman Wisata Alam Bantimurung (luas ±18 Ha), di Maros-Propinsi Sulawesi Selatan.
72. Taman Wisata Alam Goa Patunuang (luas ±1.500 Ha), di Maros-Propinsi Sulawesi Selatan.
73. Taman Wisata Alam Malino (luas ±3.500 Ha), di Gowa-Propinsi Sulawesi Selatan.
74. Taman Wisata Alam Sidrap (luas ±500 Ha), di Sidrap-Propinsi Sulawesi Selatan.
75. Taman Wisata Alam Nanggala III (luas ±500 Ha), di Luwuk-Propinsi Sulawesi Selatan.
76. Taman Wisata Alam Cani Sirenrang (luas ±3.125 Ha), di Bone-Propinsi Sulawesi Selatan.
77. Taman Wisata Alam Lejja (luas ±1.265 Ha), di Sopeng-Propinsi Sulawesi Selatan.
78. Taman Wisata Alam Mangolo (luas ±3.933,3 Ha), di Kolaka-Propinsi Sulawesi Selatan.
79. Taman Wisata Alam Tirta Rimba Air Jatuh (luas ±488 Ha), di Buton-Propinsi Sulawesi Selatan.
80. Taman Wisata Alam Kepulauan Kapoposang (luas ±50.000 Ha), di Pangkep-Propinsi Sulawesi Selatan.
81. Taman Wisata Alam Teluk Lasolo (luas ±81.800 Ha), di Kendari-Propinsi Sulawesi Tenggara.
82. Taman Wisata Alam Gunung Api Banda (luas ±734,46 Ha), di Maluku Tengah-Propinsi Maluku.
83. Taman Wisata Alam Pulau Marsegu (luas ±11.000 Ha), di Maluku Tengah-Propinsi Maluku.
84. Taman Wisata Alam Taman Laut Banda (luas ±2.500 Ha), di Maluku Tengah-Propinsi Maluku.
85. Taman Wisata Alam Pulau Kassa (luas ±1.100 Ha), di Maluku Tengah-Propinsi Maluku.
86. Taman Wisata Alam Pulau Pombo (luas ±998 Ha), di Maluku Tengah-Propinsi Maluku.
87. Taman Wisata Alam Gunung Meja (luas ±460,25 Ha), di Manokwari-Propinsi Irian Jaya.
88. Taman Wisata Alam Nabire (luas ±100 Ha), di Nabire-Propinsi Irian Jaya.
89. Taman Wisata Alam Sorong (luas ±945 Ha), di Sorong-Propinsi Irian Jaya.
90. Taman Wisata Alam Beriat (luas ±9.193,75 Ha), di Sorong-Propinsi Irian Jaya.
91. Taman Wisata Alam Klamono (luas ±1.909,37 Ha), di Sorong-Propinsi Irian Jaya.
92. Taman Wisata Alam Teluk Yotefa (luas ±1.650 Ha), di Jayapura-Propinsi Irian Jaya.
93. Taman Wisata Alam Kepulauan Padaido (luas ±183.000 Ha), di Biak-Propinsi Irian Jaya.

Minggu, 24 Oktober 2010

TIPS MENGHILANGKAN KEJENUHAN DI LINGKUNGAN KERJA


tips menghilangkan kejenuhan berdasarkan
pengalaman dilapangan :
1. Mulailah memikirkan sesuatu yang bersifat fun (menghibur). Mungkin salah
satu teman anda pernah melakukan lelucon atau hiburan pada anda. Atau pun
mengingat hal terkonyol yang pernah anda lakukan. Ingat jangan pernah
memikirkan masalalu yang menurut anda menyedihkan!!


2. Ciptakan pemandangan yang berbeda di tempat kerja anda. Jika anda
seorang pekerja kantoran mungkin anda bisa memasang foto anak anda. Atau
pun mengganti lukisan yang ada dalam kantor anda. Jika anda seorang
mahasiswa anda bisa memasang foto-foto teman anda foto sewaktu anda kecil
atau pun foto kekasih anda pada folder yang selalu anda bawa.
3. Kenali lingkungan anda. Jangan terlalu menjadi pendiam atau pun kurang
bergaul. Dan jangan pernah memilih teman. Siapa saja yang anda kenal
akan menjadi warna dalam hidup anda. Kenali dosen teman sekelas, teman
kerja, ibu kantin dll.
4. Mulailah membuat lingkungan anda menjadi menarik. Anda bisa mencari
teman untuk saling berbagi cerita, dan saling berbagi pendapat tentang
pekerjaan anda atau pun pengalaman yang menarik.
5. Lakukan gerakan-gerakan kecil yang dapat menimbulkan irama sambil
bernyanyi di dalam hati. Contohnya menggetukan jari-jari anda diatas meja,
menggerakan telapak kaki anda dll, sehingga mengeluarkan irama ketukan
BUANG RASA JENUH ANDA Created By : Rio_Zail
Buang Rasa Jenuh Anda ___________________ 17/04/2009 Created By : Rio_zail
yang halus. Memang terdengar konyol akan tetapi gerakan dan irama tersebut
dapat membuat anda lebih rileks dan nyaman.
6. Buatlah penampilan anda berbeda dari sebelumnya menjadi lebih baik.
Mengganti pakaian yang berbeda dari minggu-minggu sebelumnya. Merubah
gaya rambut anda. Memakai pernak-pernik yang berbeda. Sehingga membuat
penampilan anda lebih menarik dan menawan.
7. gunakanlah property yang berada disekitar
anda untuk dijadikan mainan bagi anda.
Mungkin disekitar anda terdapat alat tulis yang
dapat anda putar-putar dengan jari anda. Atau
sebuah kertas yang bisa anda lipat menjadi
sebuah pesawat kertas. Menggambar dengan menggunakan alat tulis yang
ada di sekitar anda.
8. Sesekali manfaat kan waktu istirahat ataupun waktu luang anda untuk
melakukan kegiatan yang bersifatnya refreshing. Seperti bermain biliard
jalan-jalan dll
9. Hindari lingkungan yang tidak bersahabat. Ataupun lingkungan yang selalu
membuat anda tidak nyaman.
10. Berfikir positif terhadap apapun yang terjadi seperti dimarahi dosen,
dimarahi atasan, dll itu adalah wujud kepedulian mereka terhadap anda
11. Jaga stamina tubuh anda sebelum melakukan rutinitas. Anda bisa
mengkunsumsi suplemen penambah stamina, makan-makanan yang begizi. Dll

untuk download aplikasi unit. silahkan download :

http://www.ziddu.com/download/13716002/IrwanSusantodipantaiDepok.JPG.html



..